Nusanet memiliki proses seleksi yang komprehensif untuk memastikan bahwa kandidat yang diterima tidak hanya memiliki keterampilan teknis yang sesuai, tetapi juga dapat beradaptasi dengan budaya kerja perusahaan. Berikut adalah tahapan seleksi yang umumnya dilalui oleh kandidat:
1. Wawancara dengan HRD
Tahap pertama dalam seleksi adalah wawancara dengan tim HRD. Pada tahap ini, HRD akan menggali informasi mengenai:
- Motivasi kandidat untuk melamar di Nusanet.
- Latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja yang relevan.
- Kesesuaian dengan budaya kerja perusahaan, serta bagaimana kandidat berinteraksi dengan tim dan lingkungan kerja.
Tujuan dari wawancara ini adalah untuk memahami apakah kandidat memiliki nilai-nilai yang sesuai dengan perusahaan dan untuk menilai kemampuan berkomunikasi mereka.
2. Wawancara dengan User
Setelah wawancara dengan HRD, kandidat akan melanjutkan ke wawancara dengan user atau atasan langsung dari posisi yang dilamar. Di sini, kandidat akan diuji mengenai:
- Kemampuan teknis yang sesuai dengan posisi yang dilamar.
- Pengalaman praktis dan pemahaman mendalam terkait pekerjaan yang akan dilakukan.
Wawancara ini lebih fokus pada kemampuan praktis dan teknis yang dapat digunakan dalam pekerjaan sehari-hari di Nusanet.
3. Sesi Bar Raiser
Tahapan berikutnya adalah sesi bar raiser, yang bertujuan untuk menilai potensi dan kualitas secara menyeluruh. Dalam sesi ini, kandidat akan diuji dari berbagai aspek, termasuk:
- Kemampuan problem-solving.
- Kepribadian dan karakter yang mendukung kerjasama tim.
- Kemampuan untuk menghadapi tantangan yang mungkin muncul di pekerjaan.
Sesi bar raiser bertujuan untuk memastikan bahwa kandidat tidak hanya memenuhi persyaratan teknis, tetapi juga memiliki kualitas pribadi yang baik dan sesuai dengan visi perusahaan.
4. Tes Psikotes
Tes psikotes dilakukan untuk menggali aspek kognitif dan kepribadian kandidat. Tes ini membantu perusahaan untuk:
- Menilai kemampuan analisis, logika, dan daya tangkap kandidat.
- Memahami kepribadian dan kecocokan kandidat dengan tim serta tugas yang akan dihadapi.
Tes psikotes biasanya digunakan untuk mengevaluasi lebih dalam aspek non-teknis yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan.
5. Tes Keterampilan Teknis
Bagi posisi yang memerlukan keterampilan khusus, seperti penggunaan spreadsheet, programming, atau software khusus, kandidat akan diminta untuk mengikuti tes keterampilan teknis. Tes ini bertujuan untuk:
- Mengukur sejauh mana kandidat menguasai alat atau perangkat yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar.
- Menilai kemampuan kandidat dalam mengerjakan tugas-tugas teknis yang akan mereka hadapi di pekerjaan sehari-hari.